Hari ini tanggal 23 April setiap tahunnya diperingati sebagai hari buku
sedunia, UNESCO menyebutkan hari buku
sedunia adalah kesempatan untuk merayakan pentingnya membaca, menjadikan
anak-anak sebagai pembaca dan mempromosikan cinta sastra. Sejarah penetapan
hari buku sedunia dan hak cipta dunia yakni pada Konferensi Umum UNESCO yang
diadakan di Paris pada 1995.
Dalam peringatan ini relevan rasanya membahas kondisi perpustakaan dan akses
buku Indonesia, kita tahu bahwa Kepala Perpusnas RI Muhammad
Syarif Bando sering mengatakan bahwa budaya baca masyarakat Indonesia tidak
rendah, yang ada adalah rasio buku yang tersedia dimasyarakat tidak sebanding dengan
jumlah penduduk Indonesia.
Sebagaimana dikutip dari laman Republika online berjudul jumlah buku di Perpustakaan Umum Indonesia masih
kurang terbit senin 29 maret 2021, data jumlah buku di Perpustakaan Umum di
Indonesia, rasio nasional yaitu 0,09 atau artinya 1 buku ditunggu oleh 90 orang,
bagaimana menghakimi orang rendah budaya bacanya ketika hanya menjadikan buku
untuk 90 orang.
Untuk itu perlu kerjasama semua pihak untuk meningkatkan sarana prasarana
membaca di seluruh Indonesia. Dalam meningkatkan budaya gemar membaca
Perpustakaan Nasional RI terus mendorong
buku yang beredardi masyarakat semakin banyak dengan cara memperbanyak
perpustakaan didesa-desa, tbm, rumah baca dan tempat-tempat umum. Karena harga
buku di Indonesia cenderung mahal sehingga keberadaan layanan perpustakaan bisa
membantu masyarakat.
Kondisi akses buku dan
layanan perpustakaan di Kotawaringin Barat
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kotawringin Barat atau dikenal
dengan Perpusda Kobar/ DPK Kobar terus meningkatkan jumlah koleksi perpustakaan
sampai tahun 2020 sudah ada 12.180 judul dan 29.038 eksemplar, koleksi non buku
berupa kaset 27 keping dan vcd 618 keping.
Ada berbagai jenis layanan yang ada di perpustakaan daerah yang bisa dinikmati
secara GRATIS diantaranyaa layanan sirukulasi peminjaman dan pengembalian,
layanan keanggotaan, layanan bimbingan pemakai, layanan audio visual, layanan
komputer dan internet, layanan Wifi, layanan baca ditempat,layanan referensi,
layanan wisata pustaka, layanan ruang bermain anak, layanan ruang baca anak,
layanan bermain anak (out door) dan layanan pustaka digital.
DPK Kobar juga melakukan promosi kegemaran membaca untuk meningkatkan minat
budaya baca masyarakat melalui layanan jemput bola layanan Mobil Perpustakaan
Keliling yang menyasar masyarakat didaerah pelosok desa dan kecamatan serta
pesisir. Selain itu sampai tahun 2020 sudah ada 35 Perpustakaan Desa/Kelurahan
dan Tbm yang berdiri di Kotawaringin Barat.
Apakah ideal tentunya saja belum, yang diharapkan adalah 1 desa 1
perpustakaan desa agar perpustakaan yang sejatinya pusat informasi bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat desa.
Peran serta masyarakat
peran masyarakat sebagaimana disebutkan dalam UU No 43 tahun 2007 tentang
Perpustakaan pasal 43 yaitu masyarakat berperan serta dalam pembentukan,
penyelenggaraan, pengelolaan, pengembangan dan pengawasan perpustakaan.
Saat ini sudah semakin banyak orang tua yang peduli dengan budaya membaca
sejak dini dengan membentuk perpustakaan pribadi dirumah yang mana akan sangat
bermanfaat bagi anak dan anggota keluarga lain. Ada pula masyarakat/ komunitas yang berperan aktif dengan ikut
membentuk rumah baca di Kotawarangin Barat salah satunya ada Pondok Baca D’piayun
Karanganyar.
Kembali lagi diperingatan hari buku sedunia ini mari tetap belajar karena sejatinya
belajar adalah sepanjang hayat.
Ayook manfaatkan juga layanan perpustakaan disekitarmu dan support terus
keberadanaanya.
Salam Literasi & Maju terus Perpustakaan di Indonesia.
Sumber Referensi :
UU No 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
Kompasdotcom 23 April hari buku sedunia diakses 22 April 2021 pukul 21.02 WIB
Republikacoid Jumlah buku di perpustakaan umum Indonesia masih kurang diakses 23 April 2021 pukul 08.05 WIB
Media Sosial DPK Kobar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar